Minggu, 02 Mei 2010

Penyuluhan Bahaya Merokok dan HIV AIDS di PSBR Rumbai Pekanbaru


PSBR “Rumbai” Pekanbaru sebagai salah satu UPT yang menangani remaja putus sekolah dan terlantar mendapat kesempatan diberi penyuluhan oleh Kepala Poliklinik Kementerian Sosial Dr. Hanny Harjulianti tentang “Bahaya Merokok Bagi Kesehatan dan Pengetahuan Dasar HIV AIDS” (28/4). Acara tersebut bertempat di Aula PSBR “Rumbai” Pekanbaru dan dihadiri oleh Kepala PSBR Rumbai Drs. Erniyanto, pegawai serta siswa-siswi PSBR Rumbai Pekanbaru.

Pada kesempatan tersebut Dr. Hanny mengatakan “Indonesia termasuk dalam peringkat 3 (tiga) besar Negara pengkonsumsi rokok di dunia dan menduduki peringkat 1(satu) di ASEAN serta satu satunya negara di ASIA yang tidak menandatangani FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) atau Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Masalah Tembakau.”

Dr.Hanny menambahkan “Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2001 31,5 % penduduk Indonesia merokok ( 62,8 juta orang).54,5% pria 1,2% perempuan. Korban rokok adalah remaja dan masyarakat miskin yang pendapatannya terbatas. 28,3% sosek rendah, membelanjakan 15-16% untuk rokok. Tahun 2000 4,9 juta kematian disebabkan asap rokok dan 70 % kematian terjadi dinegara berkembang”.

Rokok sangat membahayakan kesehatan pengkonsumsinya karena didalam 1 (satu) batang rokok mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi tubuh yaitu Formaldehid (pengawet mayat), Benzena (aditif bahan bakar motor) , Nikotin (insektisida), Tar (bahan pengeras jalan), Karbon dioksida (emisi kendaraan bermotor). Asap yang ditimbulkan dari rokok juga sangat berbahaya bagi orang yang menghirupnya (perokok pasif) karena mengandung 4000 lebih bahan kimia yang terdiri dari bahan pencampur bensin, cairan pengawet mayat, pembersih kakus, Insektisida, racun untuk hukuman mati. Sedangkan Dalam 1 mikrogram asap rokok mengandung zat karsinogenik yaitu Timbal (bahan aditif bensin), Kromium (senyawa organik),Kadmium (bahan aki mobil),Hidrogen sianida (racun hukuman mati),Metil etil keton (pelarut karet sintetis), Fenol (antiseptik pembedahan).

Bahaya yang ditimbulkan dari mengkonsumsi rokok bagi kesehatan kita adalah membuat sperma dan sel telur menjadi lemah, produksi berkurang : 20 juta/ cc menjadi 10 juta/ cc. gerakan sperma perokok berat sangat lemah, bentuk kepala sperma yang biasanya bulat menjadi pipih, kotak, sperma cacat kalau membuahi sel telur bisa mengakibatkan janin rusak atau lahir cacat, atherosklerosis pembuluh darah, katup vena lemah, impotensi serta berbagai macam penyakit seperti kanker paru-paru, jantung dsb.

Untuk menekan angka populasi perokok diperlukannya pendidikan dan Advokasi diantaranya "menekan" pemerintah, hubungan dengan organisasi profesional dan LSM,Keterlibatan media massa, mengembangkan pelayanan berhenti merokok, mengembangkan aturan2, seperti kawasan bebas rokok, dan Kurikulum tentang rokok dan pelatihan yang dilakukan oleh universiti (fakultas kedokteran).

Disamping menjelaskan tentang Bahaya Merokok Dr. Hanny juga menjelaskan tentang “Pengetahuan Dasar Hiv/Aids Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan”. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. Virus HIV AIDS Menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi “ sel T4/ sel CD 4”.

Menurut UNAIDS (United Nations Programme On HIV/AIDS) estimasi jumlah orang yang terinfeksi HIV di Indonesia pada bulan Agustus 2008 : 270.000 orang, sedangkan rasio kasus AIDS antara laki laki dan perempuan adalah 3,79 : 1, dan untuk proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun berjumlah 53,62%, 30-39 tahun 27,79%, dan pada umur 40-49 tahun 7.89%.

Disamping itu Jaringan Epidemiologi nasional (1993) juga menyatakan bahwa penyebaran virus HIV yang sangat cepat di Indonesia disebabkan oleh industri seks komersial yang luas,prevalensi penyakit kelamin yang tinggi, pemakaian kondom rendah,proses urbanisasi yang cepat, pemahaman kesehatan reproduksi yang rendah, sarana pelayanan kesehatan masyarakat tidak selalu menerapkan prinsip pencegahan infeksi yang benar di beberapa daerah, tes darah transfusi belum memenuhi persyaratan penerapan kewaspadaan universal belum merata.

HIV Aids dapat menular melalui hubungan seksual dengan seseorang yang sudah terinfeksi hiv tanpa memakai kondom, melalui transfusi darah atau alat alat yang telah tercemar HIV misalnya jarum suntik, dan melalui ibu yang terinfeksi HIV kepada janin yang dikandungnya atau kepada bayi yang disusuinya. Penularan virus HIV AIDS dapat dilakukan dengan cara menjauhi seks bebas, setia dengan satu pasangan yang tidak terinfeksi, cegah dengan kondom, penggunaan kondom secara tepat dan konsisten pada setiap kegiatan seksual dapat melindungi dari penularan HIV ataupun IMS lain, Jangan berbagi jarum suntik yang digunakan untuk menyuntik narkoba, steroid, vitamin atau untuk mentato atau untuk menusuk tubuh (body piercing).



Oleh : Eka Mega